Imperium atau Kekaisaran terkenal dibawah ini, pada masa jayanya pernah menguasai dunia dengan daerah taklukannya yang terbentang luas di berbagai pelosok dunia. Berkuasa selama berabad-abad, namun akhirnya harus berakhir tragis, dibubarkan oleh suatu gerakan Revolusi. Meletusnya Revolusi, menandai terjadinya perubahan kekuasaan ke dalam suatu pemerintahan yang baru, meninggalkan bentuk monarki yang selama masa keemasannya dianut. Berikut uraiannya:

1. Imperium Turki Ottoman

Imperium atau Kekaisaran Turki Ottoman (1299–1923), atau dikenal juga dengan sebutan Kesultanan Utsmaniyah, adalah negara multi-etnis dan multi-religius. Negara ini diteruskan oleh Republik Turki yang diproklamirkan pada 29 Oktober 1923. Negara ini didirikan oleh Bani Utsman, yang selama lebih dari enam abad kekuasaannya (1299 – 1923) dipimpin oleh 36 orang sultan, sebelum akhirnya runtuh dan terpecah menjadi beberapa negara kecil.

Kesultanan ini menjadi pusat interaksi antar Barat dan Timur selama enam abad. Pada puncak kekuasaannya, Kesultanan Utsmaniyah terbagi menjadi 29 propinsi. Dengan Konstantinopel (sekarang Istambul) sebagai ibukotanya, kesultanan ini dianggap sebagai penerus dari kerajaan-kerajaan sebelumnya, seperti Kekaisaran Romawi dan Bizantium. Pada abad ke-16 dan ke-17, Kesultanan Usmaniyah menjadi salah satu kekuatan utama dunia dengan angkatan lautnya yang kuat. Kekuatan Kesultanan Usmaniyah terkikis secara perlahan-lahan pada abad ke-19, sampai akhirnya benar-benar runtuh pada abad 20. Setelah Perang Dunia I berakhir, pemerintahan Utsmaniyah yang menerima kekalahan dalam perang tersebut, mengalami kemunduran di bidang ekonomi.
Keberhasilan pengepungan Ottoman Nice pada tahun 1543 (sumber gambar : wikipedia.org)


Keberangkatan Mehmed VI, Sultan terakhir dari Negara Utsmani, 1922. (sumber gambar : wikipedia.org)

2. Imperium China

Dinasti Qing (1644–1911) didirikan menyusul kekalahan Dinasti Ming. Dinasti ini merupakan dinasti feodal terakhir yang memerintah Kekaisaran Cina. Pada Pemberontakan Taiping (1851–1864), sepertiga wilayah Cina sempat jatuh dalam kekuasaan Taiping Tianguo, suatu gerakan keagamaan kuasi-Kristen yang dipimpin Hong Xiuquan yang menyebut dirinya “Raja Langit”. Setelah empat belas tahun, barulah pemberontakan tersebut berhasil dipadamkan, tentara Taiping dihancurkan dalam Perang Nanking Ketiga tahun 1864. Kematian yang terjadi selama 15 tahun pemberontakan tersebut diperkirakan mencapai 20 juta penduduk.

Beberapa pemberontakan yang memakan korban jiwa dan harta yang lebih besar kemudian terjadi, yaitu Perang Suku Punti-Hakka, Pemberontakan Nien, Pemberontakan Minoritas Hui, Pemberontakan Panthay, dan Pemberontakan Boxer. Dalam banyak hal, pemberontakan-pemberontakan tersebut dan perjanjian tidak adil yang berhasil dipaksakan oleh kekuatan imperialis asing terhadap Dinasti Qing, merupakan tanda-tanda ketidakmampuan Dinasti Qing dalam menghadapi tantangan-tantangan baru yang muncul di abad ke-19. Rasa frustrasi karena penolakan Dinasti Qing untuk melakukan reformasi serta karena kelemahan Cina terhadap negara-negara lain, membuat timbulnya revolusi yang terinspirasi oleh ide-ide Sun Yat-sen untuk menghapuskan sistem kerajaan dan menerapkan sistem republik di Cina. Pada tanggal 12 Februari 1912, kaisar terakhir Qing, Kaisar Xuantong turun tahta, menyusul Revolusi Xinhai. Sebulan setelahnya, pada 12 Maret 1912, Republik Cina didirikan dengan Sun Yat-sen sebagai presiden pertamanya.
Ilustrasi Pemberontakan Boxer (sumber gambar : britishbattles.homestead.com)

3. Imperium Spanyol

Imperium Spanyol ialah salah satu imperium terbesar dalam sejarah dan salah satu imperium global pertama. Pada abad ke-15 dan 16, Spanyol adalah pusat eksplorasi global, ekspansi kolonial, dan pembukaan jalur perdagangan seberang lautan di Eropa, dengan perdagangan melintasi Samudera Atlantik antara Spanyol dan Amerika dan sepanjang Samudera Pasifik antara Asia-Pasifik dan Meksiko melalui Filipina. Para conquistador menghancurkan peradaban Aztek, Maya, dan Inka, dan banyak mengambil tanah di Amerika Utara dan Selatan. Dalam suatu waktu, Imperium Spanyol mendominasi samudera dengan AL-nya yang berpengalaman dan menguasai Eropa dengan pasukan terlatihnya. Spanyol menikmati abad keemasan pada abad ke-16 dan 17. Raja terakhirnya Alfonso XIII, Ia memerintah dari 1886 sampai 1931, saat kekuasaanya diambil alih oleh Fransisco Franco hingga menjadikan Spanyol sebagai negara berbentuk republik berhaluan fasis.
Peta Imperium Spanyol (sumber gambar : old-print.com)

4. Imperium Perancis

Imperium Perancis adalah kekaisaran yang dominan di dunia dari tahun 1600-an hingga akhir 1960-an, menjajah banyak koloni di berbagai tempat di dunia. Pada akhir abad ke-19 dan ke-20, kekuasaan global Perancis adalah terbesar kedua. Kekaisaran kolonial Perancis terbentang seluas 13.000.000 km² pada puncak kekuasaannya. Dinasti Karoling memimpin Perancis hingga 987, ketika Hugh Capet, Duke of France dan Bangsawan Paris, diangkat sebagai Raja Perancis. Keturunannya, Capetia Langsung, Dinasti Valois dan Dinasti Bourbon, mempersatukan negara melalui berbagai perang dan pewarisan dinasti. Monarki ini mencapai kejayaannya selama abad ke-17 dan kekuasaan Louis XIV dari Perancis. Pada waktu itu Perancis memiliki jumlah penduduk terbesar di Eropa dan memiliki pengaruh hebat terhadap politik, ekonomi, dan budaya Eropa. Perancis menjadi, dan ditetapkan selama beberapa waktu, bahasa umum dalam urusan luar negeri. Banyak Pencerahan terjadi di dalam lingkaran intelektual Perancis, dan banyak penemuan ilmiah berasal dari ilmuwan Perancis pada abad ke-18. Selain itu, Perancis memiliki berbagai jajahan di Amerika, Afrika dan Asia. Kerajaan memerintah Perancis hingga Revolusi Perancis, tahun 1789, Louis XVI Raja terakhir Prancis dan istrinya, Marie Antoinette, dieksekusi (tahun 1793), bersama ribuan warga sipil Perancis lainnya. Fase ini menandai beralihnya Perancis ke dalam bentuk Republik hingga kini.
Salah satu Raja Perancis King Louis XIV (sumber gambar : the-falcon1.tripod.com)

5. Imperium Rusia

Kekaisaran Rusia adalah sebuah negara yang ada dari 1721 sampai Revolusi Rusia tahun 1917. Ini adalah penerus dari Kekaisaran Rusia dan pendahulu dari Uni Soviet, adalah salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah dunia, melampaui di daratan hanya oleh kerajaan Inggris dan Mongolia. Pada tahun 1866, negara ini terbentang dari Eropa Timur ke Asia dan ke Amerika Utara.

Pada awal abad ke-19, Rusia adalah negara terbesar di dunia, membentang dari Samudra Arktik ke utara ke Laut Hitam di selatan, dari Laut Baltik di sebelah barat dengan Samudera Pasifik di timur. Dengan 176.4 juta orang penduduk, negara ini memiliki penduduk terbesar ketiga di dunia pada saat itu, setelah Dinasti Qing China dan Kerajaan Inggris. Ini merupakan perbedaan yang besar dalam posisi ekonomi, etnis, dan agama.Pemerintahannya, diperintah oleh Kaisar, adalah salah satu monarki absolut terakhir meninggalkan di Eropa. Sebelum pecahnya Perang Dunia I pada Agustus 1914 Rusia adalah salah satu dari lima Kuasa Besar utama Eropa.
Peta Imperium Rusia (sumber gambar : alteagallery.com)


Peta Imperium Rusia (sumber gambar : alteagallery.com)

Sumber: Winangoen, Jalaksana. www.uniknya.com, Agustus 2011.